Honda Nova Sonic 125 RS, Ayam Jago Impornya Honda

Ngomoming ayam jago atau bisa disingkat ayago/ajag memang asyik, bukan karena saya gak seneng “babon” tapi untuk masalah tunggangan saya memang lebih suka penampilan ayam jago daripada bebek biasa. Dulu saya sempat dua kali nunggang motor berspesies ayam jago, Suzuki Raider 125 dan RK-cool. Nah, kalo tunggangan ayam jago saya dulu semuanya bikinan pabrikan Suzuki secara CBU alias impor Thailand, sekarang saya mau bahas ayam jago dari pabrikan seberang yang juga datang secara CBU dari Thailand, yaitu Honda Nova Sonic 125 RS. Pertama-tama saya ulas dulu Honda Nova Sonic 125 Rs versi pertama yang beredar dalam kurun waktu tahun 2001-2004 (versi 2004-2009 ntar dulu).



Honda Nova Sonic 125 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2000an dan masuk Indonesia sekitar tahun itu secara CBU kalo gak salah lewat AHM (kalo gak salah lho ya) membawa 2-type, yaitu Honda Nova Sonic RS dan Honda Nova Sonic 125 RS Super (bedanya cuman di model velg dan sistem starter). Waktu itu Sonic seperti menjadi first mover buat spesies ayam jago modern meskipun jauh sebelumnya sudah ada ayam jago Yamaha Champ dan Suzuki Sprinter yang masih berdesain klasik/jadul. Makanya sewaktu saya bawa Suzuki Raider 125 pun sering dikira Sonic oleh orang-orang yang kurang paham (ya seperti orang daerah yang nyebut motor = honda, matic = mio, jadi ayam jago = sonic).

Honda Sonic 125 hadir dengan desain ciamik dan sporty, dan berkat penampilannya yang cakep inilah Sonic selalu mencuri perhatian di jalan raya pada masa itu. Tampilan ayam jago dengan shock depan ala motor sport dan shock belakang monoshock memberikan aura sporty pada Sonic. Perangkat pengereman sudah mengandalkan disc brake di roda depan dan belakang.

Untuk urusan dapur pacu, Sonic 125 dibekali mesin semi tegak berkapasitas 125cc SOHC 2-katup lebar dan berpendingin radiator. Enjin 125cc tersebut mampu menyemburkan power sebesar 13,5 bhp (10 Kw), limiter rpmnya pun cukup tinggi, yaitu 10500 rpm, Selain itu kompresi rasionya juga terhitung tinggi, yaitu 1:11, So untuk menggayuh top speed 125-130 kmh pun bisa didapat dengan mudah. Bahkan, mesin Honda Sonic 125 RS ini dijadikan basis pengembangan mesin motor sport Honda yang kini tengah ramai dibicarakan di dunia permotoran, Honda CBR 150 yang diupgrade menjadi DOHC 4-valve. Didukung dengan transmisi 5 percepatan dan kopling manual menambah kesan “sport” pada ayago sayap kepak ini.

Masa edar Honda Sonic 125 RS/Super versi pertama adalah dari tahun 2001 sampai tahun 2004 sebelum akhirnya di-facelift dengan penampilan lebih garang dan sporty (Nanti akan saya bahas sendiri). Di Indonesia, Honda Sonic dijelmakan oleh AHM menjadi “spesies baru” yang hingga kini desainnya masih dianggap kontroversial, antara aneh dan modern, yup dialah si City Sport Honda CS1 125. Dengan rangka dan mesin relatif sama dengan Honda Sonic 125, CS1 ternyata tidak se-survive leluhurnya si Sonic karena desainnya belum bisa diterima konsumen.

Meski sudah muncul versi facelift dengan Sonic 125 RS Super baru, namun rondhonya (bekasnya) Honda Sonic 125 RS versi pertama masih cukup menggoda untuk dimiliki. Karena selain memang desainnya yang masih desainnya gak kalah dengan motor sekarang dan performanya pun cukup mantap mumpuni untuk bersaing dengan motor-motor keluaran anyar. Untuk dipakai sebagai barang koleksi atau sekedar pengen tampil beda pun sangat layak karena populasi Honda Sonic tidak banyak di Indonesia. Apalagi dengan diproduksinya Honda CS1 di Indonesia, urusan spare part pun jadi lebih aman karena memang beberapa partnya sama dengan CS1. Dan juga seperti halnya motor-motor langka lain, Honda Sonic juga memiliki komunitas penggemar tersendiri, seperti di forum kaskus, komunitas pecinta Honda Sonic (Cosmonic) juga masih cukup aktif dan solid.

Kalo dilihat-lihat sih, harga seken Honda Sonic bisa didapat dengan harga mulai 7 juta, bahkan pernah denger dari Bro Kentas temannya jual 6,5 juta! tapi itu tergantung kondisi juga, kalo yang masih bener-bener mulus ya masih di atas 10 jutaan.

Nih, contoh Sonic yang udah dicangkok enjin CBR, hmmmm,,, (ambil dari komunitas cosmonic)